CIVITAS AKADEMIKA STMIK PRINGSEWU MENGUCAPKAN SELAMAT & SUKSES KEPADA Prof. Dr. Diah Natalisa, MBA.
atas Pelantikannya Sebagai Deputi Pelayanan Publik Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia di
Jakarta (4/4/2016). Insya’Allah AMANAH tersebut mendapatkan Ridha-Nya,
serta di mudahkan segala urusannya, Amin yra.
sumber : http://stmikpringsewu.ac.id/file/uploads/2016/04/STMIK-SELAMAT-SUKSES.jpg
Selasa, 19 September 2017
KULIAH UMUM – PARADIGMA PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
STMIK PRINGSEWU
– Seiring dengan perkembangan, semua yang terjadi berlangsung secara
cepat dan akurat. Dunia pendidikan tinggi kalau tidak bisa mengikuti
irama ini akan jauh tertinggal. Karena itu sudah saatnya untuk diadakan
perubahan paradigma pendidikan pada semua jenjang pendidikan dari
pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi. Ucap Dr. H. Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., CA. saat memberikan kuliah umum mahasiswa-mahasiswi STMIK Pringsewu, Kamis (8/6).
Beliau
menegaskan, pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia, hal ini
mengandung arti mempersiapkan manusia agar dapat hidup dizamannya dalam
masyarakatnya secara utuh, baik sebagai makhluk individu ataupun makhluk
sosial serta makhluk budaya yang beradab.
Kinerja
sebuah lembaga pendidikan harus bersifat dinamis, terus connect dan
relevan dengan situasi riil lingkungan masyarakat, sehingga mampu
mempersiapkan sumber daya manusia yang adaptif menerima dan mampu
menyesuaikan serta mengembangkan arus perubahan yang luas, persaingan
yang keras dan perubahan yang cepat.
Terkait
dengan hal tersebut maka fungsi dosen juga mengalami perubahan, dosen
bukan pemberi kuliah dengan memberi ceramah sebagai transformator of
knowledge, akan tetapi lebih berperan sebagai fasilitator partner in
progressif, bahwa model perkuliahan di perguruan tinggi adalah:
Transformatif yaitu proses perkuliahan dimana mahasiswa terlibat dalam
proses perolehan ilmu dan proses menemukan jatidirinya. Model inquiry,
dimana mahasiswa terlibat secara aktif dalam proses pencarian dan
pengembangan ilmu.
Selanjutnya tujuan
perkuliahan adalah menumbuhkembangkan gairah/semangat untuk pencarian
dan pengembangan ilmu, bukan sekedar penguasaan bahan/materi kuliah.
Mengajar di perguruan tinggi adalah mengajar orang dewasa, asumsi orang
dewasa adalah perubahan dari ketergantungan menjadi kemandirian,
memiliki banyak pengalaman sebagai sumber belajar, belajar ketika butuh/
perlu, belajar adalah proses pengembangan potensi dan kompetensi.
Download Materi disni(*na)
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/kuliah-umum-paradigma-pembelajaran-di-perguruan-tinggi/
BAHAYA NARKOBA BAGI KESEHATAN
STMIK Pringsewu
– Sabtu, (11/9) Fhata Zafalaus, S.I.Kom., (Penyuluh Narkoba BNN
Provinsi Lampung) pria kelahiran Palembang, 23 Mei 1989 dalam acara
Program Orientasi Studi Pendidikan Tinggi (POSDIKTI) STMIK Pringsewu
menyampaikan “Bahaya Narkoba bagi Kesehatan”. Narkoba adalah singkatan
dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Selain
“narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua
istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang
umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar
kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai
untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat
pemakaian yang telah di luar batas dosis.
Beliau
mengatakan, permasalahan Penyalahgunaan dan Peredaran gelap Narkoba
(Narkotika, Psikotropika dan Bahan adiktif lainnya) di Indonesia sejak
lama telah menjadi hambatan dalam pembangunan kualitas sumber daya
manusia, khususnya generasi muda bangsa.
Narkoba
memang sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Berbagai
kampanye anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang yang ingin
sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak didengung-dengungkan.
Sebab, penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan bagi keluarga,
masyarakat, dan masa depan bangsa.
Hingga kini
penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir
seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar
narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat
pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk.
Tentu
saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir
akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas
narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan
untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan
anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga
saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba
pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan
dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Beliau
menegaskan kepada peserta POSDIKTI STMIK Pringsewu, bijaklah sebagai
mahasiswa dan generasi muda yang hebat, tidak perlu mencoba
menyalahgunakan narkoba karena rasa penasaran dan ingin tahu. Cukup
gunakan pengalaman orang-orang sebelum kita menderita sebagai pelajaran
bagi kita. Ucapnya. (*na)
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/
SERAH TERIMA MAHASISWA KKN STMIK & STIT PRINGSEWU
STMIK PRINGSEWU
– Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja nyata (KKN) STMIK
& STIT Pringsewu yang menempati lokasi di 40 pekon di wilayah
Kabupaten Pringsewu, Pada hari senin 25 Juli 2016 telah diadakan serah
terima mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STMIK & STIT Pringsewu
Tahun Akademik 2015/2016 yang dilaksanakan di Pendopo Pringsewu.
Acara
tersebut dihadiri oleh Bupati Pringsewu H. Sujadi beserta jajaran SKPD
di Kabupaten Pringsewu, Ketua DPRD Pringsewu (Ilyasa), unsur-unsur
Muspida, camat, dan kepala pekon, Ketua Yayasan Dr. H. Fauzi, S.E.,
M.Kom., Akt., CA., adapun perwakilan dari STMIK & STIT Pringsewu
yang juga hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Ketua STMIK
Pringsewu Hj. Rita Irviani, M.M. Ketua STIT Pringsewu Sri Hartati,
M.T.I., Ketua Palaksana KKN, Seluruh DPL KKN T.A 2015/2016; serta 423
mahasiswa/i peserta KKN STMIK & STIT Pringsewu.
Dalam sambutannya, Ketua pelaksana Kuliah Kerja Nyata (Sudewi, M.M)
mengatakan, Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar
dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan
teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan
persyaratan tertentu.
Oleh karena itu, KKN
diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan
dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis,
saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara
mahasiswa dan masyarakat. Melalui KKN mahasiswa memperoleh pengalaman
belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mahasiswa yang mengikuti KKN tahun 2016 ini sebanyak 423 orang, 385 orang dari STMIK Pringsewu terdiri dari :
Laki-Laki : 173Perempuan : 212
Sedangkan 38 orang dari STIT Pringsewu terdiri dari :
Laki-Laki : 13
Perempuan : 25
Mereka
akan dibimbing oleh 30 dosen pembimbing dan memberi arahan dalam
penyusunan program maupun kegiatan dilapangan. Mahasiswa yang mengikuti
KKN tersebar di 40 pekon di 9 Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten
Pringsewu.
Sementara Ketua Yayasan Dr. H. Fauzi
menyampaikan ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten
Pringsewu atas sambutan yang begitu hangat kepada seluruh civitas
akademika STMIK & STIT Pringsewu dalam kaitannya dengan kegiatan KKN
T.A 2015/2016.
Terkait dengan pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata, beliau berpesan kepada seluruh mahasiswa KKN T.A
2015/2016 agar memberikan yang terbaik bagi pekon di mana saudara/i
ditempatkan, sehingga tujuan dari pelaksanaan KKN dapat tercapai.
Bupati Pringsewu H. Sujadi
dalam sambutanya mengatakan ini adalah awal yang baik dan akan semakin
baik dari sisi kwantitas serta kwalitas. “KKN satu bagian yang tak
terpisahkan dari proses gelar sarjana dan bagian dari pada 40 hari yang
akan dilaksana pada hari hari berikutnya, untuk itu laksanakan dengan
sebaik baiknya,” Singkatnya.
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/serah-terima-mahasiswa-kkn-stmik-stit-pringsewu/
STMIK PRINGSEWU – SEMINAR BEDAH BUKU APSI
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu menyelenggarakan acara Seminar dan Bedah Buku “Analisis Perancangan Sistem Informasi”, bertempat di Auditorium lantai II STMIK Pringsewu. Jum’at (30/9)
Bedah
buku tentu sangat berkaitan dengan dunia tulis menulis. Menulis
merupakan sebuah kegiatan intelektualitas yang sangat bermanfaat bagi
penulis atau pembaca.
Dengan menulis kita bisa
menuangkan isi pikiran kita terhadap sesuatu. Dengan menulis kita bisa
berekspresi dengan bebas terkait keilmuan yang berkembang. Sehingga bisa
dikatakan sebuah karya tulisan sebagai perwakilan ekspresi dari
pemikiran sang penulis untuk ditransfer kepada semua pembaca dimanapun
berada.
Hadir dalam acara bedah buku tersebut, Wakil Ketua I (E. Yunaeti A, M.T.I), Wakil Ketua III (Nur Aminudin, M.T.I),
Ka. LPPM (M. Muslihudin, M.T.I), Ka. SDM (Dedi Irawan, M.E.Sy), Kaprodi
Manajemen Informatika (Oktavianto, M.T.I), tidak ketinggalan Bapak dan
Ibu dosen dilingkungan STMIK Pringsewu.
Dalam sambutannya Nur Aminudin, M.T.I
(Wakil Ketua III) STMIK Pringsewu mengatakan, Analisis dan perancangan
sistem adalah suatu pendekatan yang sistematis untuk mengidentifikasi
masalah, peluang dan tujuan, mengidentifikasi arus data dan arus
informasi, merancang sistem informasi. Dengan dilaksanakan seminar bedah
buku tersebut diharapkan mahasiswa memahami konsep dasar Analisa dan
perancangan Sistem Informasi, mahasiswa memahami pentingnya fase Analisa
dan desain dalam pembangunan sebuah sistem informasi, mahasiswa
memahami peran seorang system analyst, mahasiswa memahami penyebab
terbesar gagalnya proyek sistem informasi, yang akan di kupas oleh penulisnya Oktavianto, M.T.I & M. Muslihudin, M.T.I, ucapnya sekaligus membuka acara seminar bedah buku tersebut.
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/stmik-pringsewu-seminar-bedah-buku-apsi/
PENGUKUHAN PUSAT INFORMASI & KONSELING MAHASISWA
Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-Mahasiswa) adalah suatu wadah kegiatan program KKB yang dikelola dari, oleh dan untuk mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang KEPENDUDUKAN DAN Keluarga Berencana termasuk Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya.
PIK
Mahasiswa adalah nama generik. Untuk menampung kebutuhan program PKBR
dan menarik minat mahasiswa datang ke PIK Mahasiswa, nama generik ini
dapat dikembangkan dengan nama-nama yang sesuai dengan kebutuhan program
dan selera mahasiswa setempat.
Tujuan umum dari
PIK Mahasiswa adalah dalam rangka meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi mahasiswa.
Sedangkan tujuan khususnya antara lain: 1) membentuk Pusat Informasi dan
Konseling Mahasiswa (PIK Mahasiswa) di kampus; 2) meningkatkan Pusat
Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK Mahasiswa) dari tahap Tumbuh
menjadi tahap tegak dan tahap Tegar; serta 3) Mengembangkan Pusat
Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK Mahasiswa) sebagai pusat unggulan
(center of excellence).
Ruang lingkup PIK
Mahasiswa meliputi aspek-aspek kegiatan pemberian informasi PKBR, TRIAD
KRR (Seksualitas, Npsza, HIV dan AIDS), Pendewasaan Usia Perkawinan,
Keterampilan Hidup (Life Skills), pelayanan konseling, rujukan,
pengembangan jaringan dan dukungan, serta kegiatan-kegiatan pendukung
lainnya sesuai dengan ciri dan minat mahasiswa.
Pengelola
PIK Mahasiswa adalah mahasiswa yang punya komitmen dan mengelola
langsung PIK Mahasiswa serta telah mengikuti pelatihan dengan
mempergunakan modul dan kurikulum standard yang telah disusun oleh BKKBN
atau pihak lain. Pengelola PIK Mahasiswa terdiri dari Ketua, Bidang
Administrasi, Bidang Program dan Kegiatan, Pendidik Sebaya, dan Konselor
Sebaya.
Khalayak (audience) dari PIK Mahasiswa
ada tiga sasaran, terdiri dari: 1) Sasaran utama (primary target
audience) yaitu seluruh mahasiswa kampus; 2) Sasaran antara (secondary
target audience) yaitu dosen pembina, aktivis mahasiswa,
kelompok-kelompok diskusi, kelompok peminatan, pengurus BEM, dan
lain-lain; serta 3) Sasaran penentu (key target audience) yaitu ketua
jurusan, wakil ketua III bidang kemahasiswaan, ketua/pimpinan perguruan
tinggi, koordinator kopetis wilayah, Dirjen Dikti, Menteri Pendidikan
Nasional dan Menteri Agama.
Berdasarkan latar
belakang tersebut beberapa mahasiswa STMIK Pringsewu mencetuskan PIK
Mahasiswa “DATA UTAMA” STMIK Pringsewu sebagai wadah remaja untuk
berbagi informasi dan konseling terkait TRIAD KRR yang selanjutnya
menjadi UKM PIK Mahasiswa “DATA UTAMA” Dari Kita Untuk Kita Bersama.
Pada
hari Senin (10/10) bertempat di halaman STMIK Pringsewu Kampus
Gadingrejo telah dilaksanakan Launching dan Pengukuhan Pengurus PIK M
“DATA UTAMA” STMIK Pringsewu. Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati
Pringsewu (H. Sujadi), Ketua STMIK Pringsewu (Hj. Rita Irviani, M.M), Wakil Ketua I (Elisabet Yunaeti Anggraeni, M.T.I) Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan (Nur Aminudin, M.T.I),
Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung, dan Kepala Badan KB dan PP Kabupaten
Pringsewu dr.Hj.Endang Budiati, Bapak Ibu Dosen STMIK Pringsewu.
Pembacaan
Surat Keputusan Kepengurusan PIK Mahasiswa STMIK Pringsewu dibacakan
oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan (Nur Aminudin, M.T.I) dan
dilanjutkan pengukuhan kepengurusan oleh Ketua STMIK Pringsewu (Hj. Rita
Irviani, M.M).
Dalam
sambutannya, Bupati Pringsewu (H. Sujadi) menyampaikan bahwa dengan
adanya PIK M STMIK Pringsewu diharapkan dapat menjembatani permasalahan –
permasalahan yang ada di dalam kampus maupun di luar kampus
(masyarakat).
Para remaja adalah potensi bagi
daerah yang nantinya akan menentukan masa depan daerah. Namun situasi
kini perlu disadari bahwa Para remaja usia sekolah dinilai masih rentan
terhadap resiko kesehatan reproduksi yang timbul dari pergaulan bebas
yang belakangan mulai marak. Untuk itulah para remaja remaja harus
didorong untuk berkomitmen agar tidak mengambil resiko dengan melakukan
seks bebas, penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, hingga
terinveksi HIV dan Aids. Karena hal itu, Pemerintah Kabupaten Pringsewu
melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB)
menggelar Pengukuhan dan Sosialisasi Genre bagi para Pengurus Pusat
Informasi Konseling (PIK) Remaja/Mahasiswa (R/M).
Beliau
menegaskan, keberadaan dan peranan Pusat Informasi dan Konseling
Mahasiswa di lingkup Kampus sangat penting artinya dalam membantu
mahasiswa untuk mendapatkan informasi dan pelayanan konseling yang cukup
dan benar tentang berbagai aspek permasalahan remaja. Oleh karena itu
perlu dilakukan peningkatan pengembangan dan pengelolaan PIK Mahasiswa
dalam rangka meningkatan akses dan kualitas tersebut. “besar harapan
kami, semoga terbentuknya PIK Mahasiswa STMIK Pringsewu akan dapat
membantu para remaja baik di dalam maupun luar kampus untuk mengatasi
permasalahannya dengan melakukan konsultasi kepada teman sebayanya”
harapnya.
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/pengukuhan-pusat-informasi-konseling-mahasiswa/
PENERIMAAN MAHASISWA BARU
STMIK PRINGSEWU – Untuk pendaftaran PMB 2017 STMIK Pringsewu terdapat 2 cara yaitu pendaftaran langsung di STMIK Pringsewu dan melalui website http://pmb.stmikpringsewu.ac.id/
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/penerimaan-mahasiswa-baru/
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/penerimaan-mahasiswa-baru/
PELATIHAN TPA – TOEFL
pringsewu - Selasa (25/4), menyelenggarakan pelatihan TPA dan TOEFL untuk dosen STMIK Pringsewu. Pelatihan tersebut diikuti seluruh dosen STMIK Pringsewu, yaitu dari PS. Sistem Informasi, Manajemen Informatika. Kegiatan ini dilaksankan di Kampus STMIK Pringsewu Jl. Wisma Rini No. 09 yang mengambil tempat di Lt. II Aula STMIK Pringsewu. Sebagai narasumber pelatihan tersebut yaitu : 1. Dr. H. Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., CA., 2. Dr. Tulus Suryanto, M.M., CA., 3. Miswan Gumanti, MBA.
Mutu
perguruan tinggi, salah satunya ditentukan oleh kualitas dosen
pengajar. Untuk mengetahui kualitas dosen, standar penilaiannya adalah
kepemilikan sertifikasi dosen (Serdos). Sertifikasi dosen (Serdos)
adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada dosen. Program ini
merupakan upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, dan memperbaiki
kesejahteraan dosen, dengan mendorong dosen untuk secara berkelanjutan
meningkatkan profesionalismenya.
Sertifikasi
dosen tersebut merupakan bagian dalam peningkatan great atau kualitas
kampus. Sertifikasi dosen juga dihajatkan sebagai tuntutan kompetensi
pendidik atau ilmuan. Sertifikasi dosen tersebut sangat membantu
prodi-prodi tempat bernaung dosen-dosen STMIK Pringsewu. Dosen-dosen
yang mendapatkan serdos tersebut akan mendapatkan tunjangan dari
pemerintah pusat setiap bulannya sesuai dengan pangkat atau golongannya.
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/pelatihan-tpa-toefl/
LIGA FUTSAL ANTAR KELAS STMIK PRINGSEWU 2016
STMIK PRINGSEWU
– Minggu (23/10) di STMIK Pringsewu dilangsungkan acara pembukaan
turnamen futsal antar kelas. Acara berlangsung sangat meriah, ditandai
dengan antusiasnya mahasiswa yang ikut serta dalam turnamen tersebut.
Turnamen futsal antar kelas STMIK Pringsewu ini dibuka oleh wakil ketua III Bidang Kemahasiswaan Nur Aminudin, M.T.I.
Dalam sambutannya disampaikan bahwa turnamen futsal ini bukanlah ajang
mencari yang terkuat tetapi merupakan ajang pencarian bakat futsal yang
nantinya akan ditetapkan sebagai tim pemain STMIK Pringsewu. Beliau juga
menghimbau agar dalam turnamen ini peserta bermain secara sportif.
Nur Aminudin
mengatakan, kegiatan tersebut Untuk pengaktualisasian diri dalam proses
pengembangan potensi para mahasiswa STMIK Pringsewu dalam bidang
olahraga khususnya dalam bidang olahraga Futsal, ucapnya.
Dalam
laporan panitia, melaporkan bahwa peserta yang mengikuti turnamen
Futsal ini adalah sebanyak 22 club. Turnamen Futsal ini akan berlangsung
dari tanggal 23 Oktober 2016 s/d 3 Nopember 2016.
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/liga-futsal-antar-kelas-stmik-pringsewu-2016/
KETUA STMIK PRINGSEWU PIMPIN UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN
Hari Pahlawan Nasional yang jatuh hari ini, Kamis (10/11) turut diperingati di STMIK Pringsewu Kabupaten Pringsewu – Lampung.
Upacara
penghormatan berlangsung pagi ini di halaman kampus STMIK Pringsewu.
Tampak dalam barisan, Bapak/Ibu Dosen STMIK Pringsewu, Mahasiswa dan
Resimen Mahasiswa.
Ketua STMIK Pringsewu Hj. Rita Irviani, M.M bertindak sebagai inspektur upacara. Komandan upacara Danki Resimen Mahasiswa STMIK Pringsewu (Sandi Royan Saputra).
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/ketua-stmik-pringsewu-pimpin-upacara-peringatan-hari-pahlawan/
MAHASISWA STMIK PRINGSEWU GELAR SEMINAR UNDANG-UNDANG ITE
PRINGSEWU
– Mahasiswa STMIK Pringsewu menggelar seminar terkait Undang-Undang ITE
No 19/2016 di Auditorium Lt. II STMIK Pringsewu, Sabtu (4/3), Hadir
dalam acara tersebut Wakil Ketua I (E. Yunaeti A, M.T.I), Wakil Ketua
III (Nur Aminudin, M.T.I), Ka. LPPM (M. Muslihudin, M.T.I) serta
bapak/ibu Dosen STMIK Pringsewu.
Dalam acara seminar tersebut menghadirkan sebagai narasumber AKBP. DR. I Ketut Seregig, S.H., M.H dari Polda Lampung.
Dalam
sambutannya, sekaligus membuka acara seminar tersebut, Nur Aminudin,
M.T.I mengingatkan kepada mahasiswa STMIK Pringsewu untuk selalu
hati-hati dalam mengunggah informasi apapun dalam media sosial, sebab
salah dalam berpendapat di medsos dapat berujung pada ancaman hukuman.
Teknologi untuk memenuhi kebutuhan manusia memang sangat berdampak
positif dan luas, tapi juga dapat dimanfaatkan untuk merugikan
pihak-pihak tertentu,” katanya.
Menurutnya,
kebebasan berpendapat memang menjadi bagian dari hak asasi manusia,
namun kebebasan harus disertai dengan tanggung jawab. Dikatakannya,
sejak diberlakukannya UU ITE , kehadirannya menuai pro dan kontra karena
beberapa pasal berpotensi dapat menjerat pengguna internet terutama
media sosial dalam kaitanya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kita perlu memahami UU ITE supaya kita bisa memanfaatkannya
sesuai dengan peran yang ada, kalau tidak nantinya, bisa-bisa menabrak
aturan dan bermasalah dengan hukum.
Mahasiswa STMIK Pringsewu untuk membingkai ilmu pengetahuan di era elektronik/digital dalam perspektif hukum, moral dan agama.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi dipergunakan untuk hal-hal yang positif,
dipergunakan oleh orang-orang yang mampu bersyukur, artinya bagaimana
kita menggunakan seluruh potensi itu untuk kebaikan dan kemuliaan, salah
satu diantaranya adalah sebagai guide, bagaimana kita menempatkan media
sosial itu dalam kerangka moral, salah satunya adalah sebagai penunjang
pembangunan, ujarnya.
Sebaik apapun UU ITE
dibuat, tak akan berpengaruh tanpa adanya kesadaran hukum dari
masyarakat, kita perlu bijak dalam menggunakan media sosial, ucapnya.
Dilanjutkan
serah terima cindera mata oleh Wakil Ketua I (E. Yunaeti A, M.T.I)
kepada Narasumber dalam seminar nasional (AKBP. I Ketut Seregig, S.H.,
M.H)
Dalam
seminar tersebut, AKBP. I Ketut Seregig, S.H., M.H mengatakan, media
sosial memberi kesempatan seluas-luasnya kepada jejaring sosial atau
pada siapapun untuk berpendapat. Misalnya Lewat kicauan di Twitter,
status di Facebook, ataupun video di Youtube, pengguna bebas menyatakan
dan menulis apa saja pada media yang mereka inginkan.
Tetapi
jangan lupa, dengan ancaman hukum terhadap aktivitas di internet tetap
ada. Keberadaan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 310 Ayat (1) juga
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang
nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE),
pada dasarnya menjadi rambu-rambu dalam interaksi sosial melalui media
internet.
UU ITE mengatur berbagai perlindungan
hukum atas kegiatan yang memanfaatkan internet sebagai medianya, baik
transaksi maupun pemanfaatan informasinya. Pada UU ITE ini juga diatur
berbagai ancaman hukuman bagi kejahatan melalui media internet.
Sementara dalam KUHP, khususnya Pasal 310 Ayat (1), juga diatur masalah
pencemaran nama baik. Ucapnya. (*na)
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/mahasiswa-stmik-pringsewu-gelar-seminar-undang-undang-ite/
STMIK PRINGSEWU – OJK MENGAJAR
STMIK PRINGSEWU
– Jum’at (31/3), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung
mengenalkan diri dan melakukan sosialisasi kepada mahasiswa/mahasiswi
STMIK Pringsewu & STIT Pringsewu di auditorium Lt. II STMIK
Pringsewu, Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Ketua Yayasan.
OJK
berkewajiban memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat
khususnya kepada para mahasiswa atas karakteristik sektor jasa keuangan,
layanan dan produknya,” kata Pak Wendi Rahmadi Deputi Direktur
Pengawasan OJK Provinsi Lampung, yang didampingi oleh Bapak Milado Pani
(Kasubag. Pengawasan Pasar Modal), Bapak Dwi Krisna Yudi (Kasubag.
Edukasi), Ibu Dewi Indah Hanggono (Staff Edukasi dan Perlindungan
Konsumen) di auditorium Lt. II STMIK Pringsewu.
Dalam
kegiatan itu ada beberapa materi yang disampaikan seperti, pengenalan
tentang OJK, industri jasa keuangan dan tentang simpanan pelajar yang
disampaikan oleh bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011
yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan. OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur
tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK didirikan untuk
menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan pengawasan pasar
modal dan lembaga keuangan, serta menggantikan peran Bank Indonesia
dalam pengaturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen
industri jasa keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:
1. terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;2. mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan
3. mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan peran Industri Keuangan
Non-Bank (IKNB) sebagai salah satu komponen penting dalam sistem
keuangan. Dalam menjalankan bisnisnya, terdapat IKNB yang melakukan
pengelolaan risiko dengan menerima premi/iuran/imbal jasa penjaminan
yang selanjutnya diinvestasikan untuk memenuhi kewajibannya, seperti
Asuransi, Dana Pensiun, dan Perusahaan Penjaminan.
Selain
itu, terdapat pula IKNB yang melakukan penyaluran pinjaman atau
pembiayaan, seperti Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura,
Pergadaian, dan Lembaga Keuangan Mikro.
IKNB
sebagai salah satu komponen penting sistem keuangan yang menjalankan
fungsi intermediasi bagi berbagai kegiatan produktif di dalam
perekonomian nasional sebagai alternatif sumber pendanaan sekaligus
melakukan proteksi terhadap risiko usaha, khususnya pada sektor industri
kreatif, UMKM, sektor infrastruktur, dan usaha rintisan/start up.
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/stmik-pringsewu-ojk-mengajar/
DEBAT TERBUKA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MAHASISWA STMIK PRINGSEWU
STMIK PRINGSEWU
– Selasa (23/5), untuk menumbuhkan semangat demokrasi dan mengembangkan
jiwa kepemimpinan di kalangan mahasiswa STMIK Pringsewu, Pemilihan Raya
Presiden Mahasiswa menjadi agenda penting untuk dilakukan setiap
tahunnya.
Khusus tahun ini, Pemilihan Presiden
dan Wakil Presiden Mahasiswa STMIK Pringsewu kembali digelar untuk
mendapatkan Presiden Mahasiswa STMIK Pringsewu. Sejumlah perbaikan dari
penyelenggaraan tahun lalu dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)
STMIK Pringsewu yang diketuai oleh Deni Siswanto, yang dibawah pembinaan
langsung Wakil Ketua III STMIK Pringsewu Nur Aminudin, M.T.I.
Setelah
dibuka pendaftaran Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa,
terjaring dua kandidat yakni kandidat nomor 1 Prianti Dewi Anggreni –
Gilbert Alexander, kandidat nomor 2 Miftahus Surur – Lailaturrohmah
Rentetan
kampanye telah dimulai dari 15 – 22 Mei 2017, termasuk debat terbuka
yang diselenggarakan pada 23 Mei 2017. Debat terbuka dihadiri oleh Wakil
Ketua III Bidang Kemahasiswaan STMIK Pringsewu Nur Aminudin, M.T.I
sekaligus membuka acara debat, Bapak/Ibu Dosen STMIK Pringsewu.
Pemungutan suara akan dilaksanakan pada tanggal 3 – 10 Juni 2017,
rekapitulasi suara dan rapat pleno tanggal 12 Juni 2017.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua III Nur Aminudin, M.T.I
mengatakan, diharapkan debat terbuka yang diselenggarakan bisa
menghasilkan pemimpin mahasiswa yang berkualitas yang bisa menjadi
panutan bagi para mahasiswa STMIK Pringsewu.
Beliau
menegaskan, bahwa dilaksanakannya kegiatan debat kandidat tersebut
merupakan suatu langkah yang sangat positif salah satunya untuk dapat
melihat kapasitas yang dimiliki oleh masing masing calon pasangan calon
Presiden dan Wakil Presiden BEM STMIK Pringsewu. Dengan adanya kegiatan
debat kandidat ini, nanti kita bisa melihat kapasitas para calon
Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK Pringsewu
yang akan dipilih nantinya, ucapnya.
Selain itu,
diharapkan nantinya dari kedua kandidat yang terpilih memiliki visi,
misi, dan program kerja yang turut mendukung visi dan misi STMIK
Pringsewu. “Jangan sampai Ketua BEM nanti yang terpilih tidak memiliki
kegiatan yang jelas, dan saya mengapresiasi bahwa penyelenggaraan Debat
Terbuka tahun ini jauh lebih baik,” katanya disambut riuh tepuk tangan.
Pada
pelaksanaannya para calon Presiden dan calon wakil Presiden BEM STMIK
Pringsewu dipersilahkan untuk memaparkan visi dan misi mereka
masing-masing untuk dijadikan salah satu pembahasan dalam debat kandidat
tersebut. Seperti memaparkan terkait program-program yang akan
dilaksanakan nantinya agar bisa memiliki manfaat yang positif bagi
mahasiswa yang ada di STMIK Pringsewu salah satunya yaitu lebih
memaksimalkan peran lembaga kemahasiswaan yang ada di lingkup STMIK
Pringsewu.
Debat terbuka sendiri berjalan dengan
lancar dan kondusif. Suasana semakin bergemuruh ketika sesi tanya-jawab
antar pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif
Mahasiswa STMIK Pringsewu. Selain itu, tanya-jawab dari audiens yang
hadir pun tidak kalah meriah. Masing-masing pendukung paslon hadir.
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/debat-terbuka-calon-presiden-dan-wakil-presiden-mahasiswa-stmik-pringsewu/
SEMINAR HAKI (HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL)
STMIK PRINGSEWU
– Rabu (31/5) beberapa dosen dari STMIK Pringsewu, STIT Pringsewu, STIT
Multazam, STIE Lampung Timur, ikut dalam seminar Internal yang
mengambil tema tentang HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang
bertempat di Auditorium lantai II STMIK Pringsewu dengan nara sumber Sri
Yuliani, S.H., M.H Kepala bidang pelayanan hukum kantor wilayah
kementrian Hukum dan Hak Asasai Manusia (KEMENKUMHAM) Lampung.
Tema
tentang HAKI memang sedang “in” sekarang ini, khususnya di
kampus-kampus, dimana para dosen sebagai pendidik diwajibkan sebagai
contoh bagi anak didiknya untuk bisa menghargai karya, ide, ciptaan
orang lain, sehingga dimasa depan tingkat kejahatan plagiarism khususnya
menjadi semakin minim.
Dalam seminar tersebut,
Sri Yuliani menjelaskan tentang pengenalan dan Manfaat kekayaan
intelektual dan pendaftaran intelektual secara elektronik.
Program
aksi dari Kemenhumkam tentang kekayaan Intelektual yang dilaksanakan
adalah pembentukan sentra KI, untuk di Lampung baru ada di UNILA, dan
berharap STMIK Pringsewu bisa dirintis untuk menjadi sentra KI. Kata Sri
Yuliani.(*na)
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/seminar-haki-hak-atas-kekayaan-intelektual/
PERKENALAN DENGAN APARATUR DAN MASYARAKAT PEKON SUKOYOSO
SUKOHARJO
– Rabu (26/7), Kelompok KKN Mahasiswa STMIK Pringsewu Pekon Sukoyoso
mengadakan pertemuan dengan perangkat pekon dan pemuda pekon Sukoyoso.
Pertemuan ini dilaksanakan pada malam hari setelah shalat Isya’ pukul
20.00 WIB di Balai Pekon Setempat. Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala
Pekon, Badan Hippun Pemekonan, ketua pemuda/karang taruna serta
masyarakat pekon Sukoyoso. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkenalkan
mahasiswa-mahasiswa kkn STMIK Pringsewu yang berada di Pekon Sukoyoso
dengan perangkat dan masyarakat Pekon Sukoyoso sekaligus serah terima
kepada Kepala Pekon Sukoyoso.
Pertemuan ini
pertama dibuka oleh ketua kelompok KKN STMIK Pringsewu Pekon Sukoyoso
Imam Samsudin dengan menyampaikan tujuan diadakan KKN STMIK Pringsewu
yaitu mengimplementasi misi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang di dalamnya
mencakup Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian
Masyarakat.
Imam Samsudin menegaskan, akan
membangun Sistem Informasi Pekon yang merupakan sebuah bangunan yang
menghubungkan antar fungsi pengelolaan data dan informasi secara utuh di
lingkup pekon. Fungsi-fungsi ini berada melebur dalam peran dan lembaga
yang aktif di pekon. Aplikasi perangkat lunak SIP adalah salah satu
bagian dari bangunan besar SIP tersebut, ucapnya.
Sementara
Dosen Pendamping Lapangan Nur Aminudi, M.T.I menyampaikan, agar para
mahasiswa peserta KKN STMIK Pringsewu di Pekon Sukoyoso dapat
mengintegrasikan diri meleburkan diri ke dalam berbagai kegiatan
masyarakat sehingga dapat diterima dan berperan-serta dalam berbagai
kegiatan masyarakat pekon Sukoyoso. Dengan adanya pelibatan
(partisipasi) masyarakat dalam perencanaan, akan dapat mengidentifikasi
berbagai ekspektasi, kebutuhan dan permasalahan nyata yang dihadapi
masyarakat, sehingga dapat disusun action plan yang lebih tepat dan
realistis. Semakin banyak masyarakat yang dilibatkan tentunya akan
semakin baik. Di samping itu, keterlibatan masyarakat dalam perencanaan
dapat membawa efek psikologis kepada mereka untuk sama-sama memikul
tanggung jawab dalam mengimplementasikan rencana-rencana yang telah
dibuat.
Kegagalan dalam melakukan pendekatan
sosial dapat berdampak terhadap kegagalan penyelenggaraan KKN STMIK
Pringsewu di Pekon Sukoyoso itu sendiri. Sebagus apapun program yang
dirancang, jika tanpa didukung pendekatan sosial yang memadai tampaknya
hanya akan menghasilkan kesia-sian saja. Oleh karena itu, betapa
pentingnya penguasaan tentang pendekatan sosial dari setiap mahasiswa
KKN STMIK Pringsewu di Pekon Sukoyoso.
Pada
momen yang bahagia ini, Nur Aminudin, M.T.I sekaligus menyerahkan KKN
Mahasiswa STMIK Pringsewu kepada Kepala Pekon Sukoyoso yang disambut
baik sehingga nantinya benar-benar dapat mengimplementasikan apa yang
menjadi tujuan KKN Mahasiswa STMIK Pringsewu di Pekon Sukoyoso ini, ucap
kepala Pekon Sukoyoso (Muhaimin).
Setelah acara
sambutan Kepala Pekon Sukoyoso (Muhaimin), dilanjutkan dengan
memperkenalkan KKN Mahasiswa STMIK Pringsewu kepada masayarakat pekon
Sukoyoso, mulai dari nama, jurusan dan asal pekon, begitu pula
sebaliknya aparatur Pekon juga memperkenalkan diri.
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/perkenalan-dengan-aparatur-dan-masyarakat-pekon-sukoyoso/
BUPATI LEPAS MAHASISWA STMIK & STIT PRINGSEWU
Bupati Pringsewu Hi.Sujadi melepas mahasiswa STMIK dan STIT Pringsewu yang akan melaksanakan KKN di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pringsewu. Prosesi pelepasan berlangsung di pendopo Pemkab Pringsewu, Rabu (26/7).
Mahasiswa kedua sekolah
tinggi yang akan melaksanakan KKN selama 40 hari kedepan, seluruhnya
berjumlah 304 mahasiswa STMIK, serta 29 mahasiswa STIT. Mereka akan
disebar di 33 pekon atau desa di 8 kecamatan, dari 9 kecamatan yang ada
di Pringsewu.
Bupati Pringsewu Hi. Sujadi dalam
sambutannya berharap para mahasiswa yang akan melaksanakan KKN dapat
melaksanakan tugas dan pembelajaran dengan baik, sekaligus dapat turut
membantu dan menunjang pembangunan di masing-masing pekon yang menjadi
sasaran. “Adik-adik mahasiswa nanti dapat belajar banyak dari pengalaman
selama terjun langsung di tengah-tengah masyarakat, beliau juga
mengingatkan agar para mahasiswa berhati-hati dan bijak dalam
menggunakan media sosial, termasuk dalam menerima dan menyebarkan
informasi yang tidak jelas sumbernya serta berita-berita palsu (hoax)”,
ucapnya.
Dalam sambutannya, ketua STMIK Pringsewu
Hj. Rita Irviani Fauzi mengatakan, Kegiatan KKN di STMIK dan STIT
Pringsewu adalah salah satu program wajib dalam setiap tahun akademik
bagi mahasiswa, sebelum masa purna mereka mengikuti kegiatan akademik
dan dinyatakan lulus sebagai sarjana (S-1). Di antara keragaman
implementasi misi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang di dalamnya, mencakup
Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat) oleh
institusi dan civitas akademika STMIK dan STIT Pringsewu ini, saya kira,
kegiatan pengabdian masyarakat seperti KKN ini tetap menjadi pilihan
yang baik untuk mewujudkan hubungan antara kampus dan masyarakat. Oleh
karena itu, sangat besar harapan saya kepada berbagai pihak yang
berkompeten untuk turut membantu pelaksanaan kegiatan KKN STMIK dan STIT
Pringsewu ini sehingga benar-benar menjadi media pembelajaran praktis
kepada para mahasiswa kami. Khususnya kepada Bapak Camat beserta Bapak
dan Ibu Lurah dan Kepala Pekon yang wilayahnya menjadi lokasi mahasiswa
KKN STMIK dan STIT Pringsewu. Arahan dan bimbingan dari Bapak dan Ibu
sekalian kepada para mahasiswa kami sangat kami harapkan.
Kepada
peserta KKN STMIK dan STIT Pringsewu saya pesankan agar benar-benar
melaksanakan tugas pengabdian masyarakatnya dalam kegiatan KKN ini.
Tunjukkan bahwa sebagai mahasiswa di daerah, anda semua benar-benar
mampu memberikan yang terbaik bagi daerah anda yang tercinta ini, saya
atas nama seluruh komponen civitas akademika mengucapkan terimakasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten
Pringsewu yang memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan
KKN STMIK dan STIT Pringsewu. (*na)
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/bupati-lepas-mahasiswa-stmik-stit-pringsewu/
STMIK PRINGSEWU GELAR PERLOMBAAN HUT RI KE-72
Dalam rangka memperingati HUT ke-72 Negara Kesatuan Republik Indonesia, Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi dan Manajemen Informatika STMIK Pringsewu melaksanakan kemeriahan Hut Kemerdekaan Ke 72 RI di Kampus STMIK Pringsewu, mahasiswa merayakan HUT Kemerdekaan ke 72 RI dengan cara menggelar bermacam lomba yang diikuti oleh mahasiswa STMIK Pringsewu dari prodi Sistem Informasi dan Manajemen Informatika, Senin (21/8)
Perlombaan
yang digelar di halaman kampus, merupakan tahap dari serangkaian
kegiatan yang sudah direncanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa,
kegiatan perlombaan ini diharapakan dapat menjadi ajang silahturahmi
antar mahasiswa.
Acara berlangsung penuh
keakraban dan keceriaan. Tidak ada batas dan pembeda antara mahasiswa.
Semua larut dalam suasana kemeriahan HUT RI. Selain itu juga agar
perlombaan ini lebih menjaga kebersamaan dan juga diharapkan lomba ini
menjadi refresing dan manfaatkan untuk bergembira bersama.
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/stmik-pringsewu-gelar-perlombaan-hut-ri-ke-72/
STMIK PRINGSEWU GELAR PEMOTONGAN HEWAN QURBAN
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha
illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd. (artinya: Allah
Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak disembah
selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar, segala puji
bagi-Nya).
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ“Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (Qs. Al Kautsar: 2)
STMIK PRINGSEWU
– Hari Sabtu besok, (2/9), Dr. H. FAUZI selaku Ketua Yayasan Pendidikan
Starteck (STMIK Pringsewu) dan Mahasiswa/i STMIK Pringsewu melakukan
pemotongan hewan qurban di halaman Kampus STMIK Pringsewu. Qurban
tersebut akan dibagikan kepada masyarakat kurang mampu agar sama-sama
dapat merasakan kebahagian pada hari raya idul adha 1438 H.
Dengan
kegiatan ini diharapkan seluruh mahasiswa STMIK Pringsewu dapat
mengambil hikmah dari proses pemotongan hewan qurban. Bagi mereka yang
memahami semangat ajaran islam, utamanya adalah qurban, maka di dalam
ibadah ini terdapat nilai-nilai pendidikan yang amat tinggi. Sebenarnya
yang dipentingkan dalam ibadah ini memang bukan penyembelihannya, tetapi
makna di balik penyembelihan itulah yang lebih diutamakan.
Lewat
qurban ini kita di ajarai oleh Alloh SWT agar menghilangkan sifat
egoistis, kita harus membuang jauh-jauh sifat ini, Qurban adalah latihan
agar umat islam membiasakan diri memperhatikan orang lain,
menghilangkan sifat kikir dan pelit, dengan membagi-bagikan sebagian
rezeki yang dikaruniakan kepadanya., Karena itu qurban tidak cukup
dilakukan sekali seumur hidup. Setiap kali kita menjumpai tanggal 10
Dzulhijjah ditambah 3 hari Tasyri’ sedang kita dikaruniai kelapangan
rezeki, maka kita laksanakan perintah qurban ini. Jika tidak, Rosululloh
SAW memberikan peringatan keras kepada kita dalam sebuah sabdanya:’
barang siapa yang mempunyai kelapangan untuk berqurban tapi tidak
melaksanakannya, maka janganlah dia dekat-dekat tempat kami sholat.
Rosululloh
SAW tidak hanya memberi ancaman kepada umatnya yang enggan melaksanakan
kurban , tetapi juga memberikan semangat dan rangsangan agar umatnya
dengan sukacita melaksanakan perintah ini.. Sabdanya lagi, “Tidak ada
amalan anak Adam pada hari Nahar yang disukai Alloh selain daripada
menyembelih qurban. Qurban-qurban itu akan datang kepada orang-orang
yang melakukannyapada hari kiamat seperti keadaannya semula,yaitu
lengkap dengan anggotanya, tulangnya, tanduknya dan bulunya. darah
qurban itu terlebih dahulu jatuh ke suatu tempat yang disediakan Tuhan
sebelum jatuh ke atas tanah. Oleh Sebab itu, berqurbanlah dengan senang
hati” (Hadits riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah dari A’isyah)
Hikmah
ibadah qurban tidak akan pernah hilang dimakan waktu. Dengan ibadah
qurban tersebut dapat dijalin taqarrub ila Allah yaitu mendekat diri
kepada Allah SWT.
Shalat hari raya termasuk
khususiat atau keistimewaan bagi umat Islam seperti juga shalat istisqa’
(minta hujan) dan kusuf (gerhana matahari). Di antara dua shalat hari
raya itu maka shalat Idul Adha lebih afdal dari shalat Idulfitri karena
terdapat nas Al-Quran QS. (Al-Kautsar : 2) – “Oleh itu, kerjakanlah
shalat (Idul Adha) karena Tuhanmu semata-mata, dan sembelihlah qurban
(sebagai bersyukur).” Ibadah yang dituntut pada Idul Adha bukan sebatas
ibadah jasadi yaitu shalat tetapi juga ibadah yang melibatkan
pengorbanan harta yaitu melakukan penyembelihan hewan qurban yang sunat
muakkad bagi umat Islam dan makruh meninggalkan oleh orang yang mampu.
Rasulullah
SAW : “Siapa yang mempunyai kemampuan untuk berqurban tetapi tidak
berqurban, maka jangan hadir di tempat shalat kami.” Semoga saja bagi
yang melakukan qurban di hari tersebut diampunkan dosanya dan ahli
rumahnya pada titik pertama darah sembelihan qurban tertumpah ke tanah.
Berqurban adalah bukti taqwa dan tawakkal kepada Allah SWT, yang akan
menumbuhkan semangat hidup tidak pernah mengenal putus asa dari
lindungan Allah SWT.
Di dalam syariat yang dibawa
oleh Rasulullah SAW, perintah dan larangan selalu ada dan terus
berjalan kepada setiap hamba selama ruh masih bersama jasadnya. Dan
selama itu pula manusia dapat menambah kedekatannya kepada Allah SWT
dengan melakukan perintah-perintah syariat yang mulia. Baik yang berupa
kewajiban maupun yang sunnah.
Setiap perintah
Allah SWT sudah disesuaikan dengan kadar kemampuan dan kesanggupan
hambaNya (QS. Al-Baqarah : 286). Begitu pula setiap apa yang
diperintahkanNya itu pasti mengandung makna dan hikmah di dalamnya.
Seperti ibadah shalat, zakat, puasa, ibadah haji, dan juga ibadah
qurban. Kadang kala kita sebagai makhlukNya tidak mengetahui dan
menyadari akan hikmah tersebut. Bahkan cenderung menganggapnya sebagai
beban yang memberatkan, terlebih pada perintah ibadah yang mengharuskan
kita untuk mengeluarkan harta seperti halnya ibadah qurban, padahal
begitu besar keutamaan dan hikmah dibalik ibadah qurban.
Alangkah
ruginya manusia jika di dunia hanya beribadah yang wajib saja atau
dengan kata lain setelah bermuamalah dia kembali modal, tidak mendapat
keuntungan sedikitpun. Maka ibadah sunnah ini hendaknya kita kejar, kita
amalkan, sebab itulah bukti kesetiaan kita dalam mengikuti dan
mencintai Rasulullah SAW, beliau bersabda : “Barang siapa menghidupkan
sunnahku, maka dia telah mencintaiku, dan siapa yang mencintaiku, maka
kelak akan berkumpul bersamaku di surga“. (HR. As Sijizi dari Anas bin
Malik, lihat Al Jami’ush Shoghir)
Bahkan dalam
hadits qudsi Allah menyatakan bahwa Dia sangat cinta kepada hamba yang
suka menjalankan amal-amal sunnah, sehingga manakala Dia telah mencintai
hamba tersebut, Dia akan menjaga matanya, pendengarannya, tangan dan
kakinya. Semua anggota tubuhnya akan terjaga dari maksiat dan
pelanggaran. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Al Bukhori dari Abu
Hurairah RA.
Dari sekian banyak sunnah yang telah
diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah melakukan ibadah qurban.
Kesunnahan berqurban ini adalah sunnah muakkadah, artinya kesunnahan
yang sangat ditekankan dan dianjurkan.
Sebagaimana
diriwayatkan oleh imam Muslim dalam Shohihnya dari Anas bin Malik,
beliau berkata “Rasulullah saw berudhiyah (berkurban) dengan dua kambing
putih dan bertanduk, beliau menyembelih dengan tangan beliau sendiri
yang mulia, beliau mengawali (penyembelihan itu) dengan basmalah
kemudian bertakbir …”
HIKMAH YANG BISA KITA AMBIL DARI IBADAH QURBAN
Ibadah
Kurban memiliki pesan moral yang sangat dalam. Seperti pesan yang
terkandung dalam makna bahasanya. Qurb atau qurbân berarti “dekat”
dengan imbuhan ân (alif dan nun) yang mengandung arti “kesempurnaan”,
sehingga qurbân yang diindonesiakan dengan “kurban” berarti “kedekatan
yang sempurna”. Kata Qurbân berulang tiga kali dalam al-Qur’an, yaitu
pada QS.Ali Imran/3: 183, al-Ma’idah/5: 27, dan al-Ahqaf/46: 28.
Pertama,
sebagai bukti nyata ekspresi syukur, “Supaya mereka menyebut nama Allah
atas apa yang Allah karuniakan kepada mereka berupa binatang ternak….”
(QS. 22:34);
Kedua, bukti sebagai hamba bertaqwa,
“Daging daging qurban dan darahnya itu sekali kali tidak dapat mencapai
(keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaanmulah yang dapat mencapainya…” (QS.
22:37);
Ketiga, terakuinya sebagai umat Rasulullah SAW, “Barang
siapa yang mempunyai keluasan (harta) dan tidak mau berqurban, maka
janganlah mendekati tempat shalat kami !” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Al
Hakim, Ad Daruquthni dan Al Baihaqi);Keempat, meraih ampunan dosa, ”Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa dosa yang kamu lakukan…” (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi);
Kelima, pahala yang sangat besar, “Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan,” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah);
Keenam,
mendapat kesaksian yang indah dari hewan Qurban kita kelak,
“Sesungguhnya ia (hewan qurban) akan datang pada hari kiamat dengan
tanduk, kuku dan bulunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban akan jatuh
pada sebuah tempat di dekat Allah sebelum darah mengalir menyentuh
tanah. Maka berbahagialah jiwa dengannya”. (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah
dan Al Hakim).
Demikian besar keutamaan ibadah
kurban, Semoga Allah SWT memberikan keluasan rejeki kepada kita semua
untuk memenuhinya dan menerima amal ibadah qurban kita. Amin yra.
Beruntunglah
bagi orang bertakwa, Berbahagia orang yang bertawakkal kepada Allah
SWT, Hidup didunia diperlukan sikap teguh pantang menyerah, setiap insan
Muslim selalu hidup dalam sikap optimis dengan taqwa yang benar kepada
Allah SWT dan senantiasa berserah diri kepada Allah SWT. (*na)
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/stmik-pringsewu-gelar-pemotongan-hewan-qurban/
PERAN IT DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN UMKM
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Pringsewu menggelar seminar untuk usaha kecil dan menengah (UKM) di kampus setempat. Dalam acara seminar tersebut di awali dengan menyanyikan lagu indonesia raya & mars Pringsewu, dilanjutkan dengan sambutan ketua LLPM STMIK Pringsewu (M. Muslihudin, M.T.I), sambutan Direktur Inovasi dan Kompetisi Universitas Komputer Indonesia (Dr. Yusrilla Yeka Kerlooza), sambutan sekaligus membuka acara seminar oleh Wakil Ketua III STMIK Pringsewu (Nur Aminudin, M.T.I).
Dalam
acara tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua I STMIK Pringsewu (Elisabet
YA, M.T.I), Wakil Ketua II (Kasmi, M.M), Wakil Ketua III (Nur Aminudin,
M.T.I), Kaprodi Sistem Informasi (Tri Susilowati, M.T.I), Kaprodi
Manajemen Informatika (Oktafianto, M.T.I), Ketua LPPM (M. Muslihudin,
M.T.I), bapak ibu dosen STMIK Pringsewu, Dosen STIT Pringsewu, Dosen
STEBI Tanggamus, Dosen STIT Multazam Lampung Barat, 23 Kepala Pekon yang
berada di wilayah Kabupaten Pringsewu, serta bapak/ibu dosen perguruan
tinggi swasta di Kabupaten Pringsewu.
Acara
seminar tersebut menghadirkan narasumber Dr. Yusrilla Yeka Kerlooza,
beliau Direktur Inovasi dan Kompetisi Universitas Komputer Indonesia.
Beliau mengatakan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan
kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan
terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis,
serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi.
Selain menjadi sektor usaha yang paling besar kontribusinya terhadap
pembangunan nasional, UMKM juga menciptakan peluang kerja yang cukup
besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu upaya
mengurangi pengangguran.
Teknologi informasi
merupakan bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan,
mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya. Melalui
pemanfaatan teknologi informasi ini, perusahaan mikro, kecil maupun
menengah dapat memasuki pasar global.
Peran UKM
yang signifikan dan terbukti sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi
rakyat tentunya perlu ditingkatkan agar dapat berkembang secara lebih
luas dan mempunyai daya saing. Teknologi informasi tentunya memliki
peran penting dalam meningkatkan daya saing, mengingat teknologi
informasi menawarkan bermacam keuntungan di samping memiliki kerumitan.
Perkembangan
teknologi informasi di Indonesia tumbuh mengikuti tingkat literasi
masyarakat, dari daerah perkotaan menuju ke desa atau wilayah yang
kecil. Teknologi informasi pada sektor bisnis sendiri cukup mendapat
respon yang baik dikalangan pelaku usaha.
Pemanfaatan
Teknologi Informasi pada UMKM Sebagai Suatu Inovasi, Sebagai suatu
inovasi oleh UMKM tentunya teknologi informasi memiliki sejumlah
keuntungan diantaranya memberikan peluang memperluas akses pasar,
sebagai media pemasaran, dan masih banyak lagi.
Dengan
demikian diharapkan UKM dapat mendapatkan berbagai keuntungan dalam
mempromosikan usahanya, mengakses informasi faktor-faktor produksi,
melakukan transaksi usaha, serta melakukan komunikasi bisnis lainnya
secara global, dalam rangka memperluas jaringan usahanya, ucapnya.
Beliau
menambahkan, tadi bapak/ibu sudah menyaksikan MoU antara STMIK
Pringsewu dan Universitas Komputer Indonesia dalam bidang penelitian dan
pengabdian pada Masyarakat, untuk itu kepada pelaku UMKM di Kabupaten
Pringsewu kami siap untuk membantunya dalam bidang teknologi informasi,
pungkasnya. (*na)
sumber : https://stmikpringsewu.ac.id/peran-dalam-meningkatkan-pendapatan-umkm/
Airspace Systems Kembangkan Teknologi Penangkal Serangan Drone
Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran kendaraan udara nirawak alias drone sangat membantu pekerjaan manusia. Mulai mengambil video dari udara, pemetaan, hingga memantau badai bisa dilakukan dengan mudah dan aman. Sayangnya, ada saja yang memanfaatkan drone untuk melakukan hal-hal negatif seperti kegiatan terorisme, dan memata-matai negara lain.
Berdasarkan alasan inilah, Airspace Systems mengembangkan sistem untuk meningkatkan keamanan penggunaan drone. Chief Technology Officer Airspace Systems, Guy Bar-Nahum mengatakan pihaknya sedang membuat drone yang memiliki kemampuan berburu layaknya seekor capung.
Lalu, bagaimana cara drone ini bekerja? Drone ini dilengkapi dengan sistem pencari berupa kamera yang mengalirkan sinyal ke ratusan prosesor Nvidia. Optik ini nantinya akan membantu menentukan drone mana yang membahayakan. Pengguna hanya perlu mengonfirmasi melalui smartphone, dan drone pun akan langsung mengejar.
Hebatnya, drone buatan Airspace Systems ini bisa menghindari kabel dan pohon dalam proses pengejaran. Dua laser di bagian bawah drone berfungsi untuk menentukan titik kedekatan. Setelah dirasa cukup dekat, ia akan mengeluarkan jaring untuk mengurung drone yang berbahaya.
sumber : http://tekno.liputan6.com/read/3019105/airspace-systems-kembangkan-teknologi-penangkal-serangan-drone
Gali Potensi, Pemkab Banyuwangi Gelar Festival Inovasi Teknologi
Liputan6.com, Banyuwangi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
menggelar Festival Teknologi Inovasi 2017 di Taman Blambangan. Di
festival yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2017 ini, berbagai
inovasi berbasis teknologi, hasil kreasi pelajar, mahasiswa dan
masyarakat Banyuwangi dipamerkan ke khalayak.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan festival inovasi teknologi sengaja digelar dengan tujuan untuk menggali kreativitas dan inovasi baru yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat luas.
“Inovasi teknologi sangat penting untuk meningkatkan daya
saing daerah. Dengan terus berinovasi diharapkan akan lahir
produk-produk baru yang lebih efisien dan bermanfaat bagi masyarakat,”
tutur Anas menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (19/7/2017).
Anas mengatakan, inovasi teknologi sangat erat kaitannya dengan entrepreneurship. Sehingga diharapkan adanya pameran inovasi teknologi akan memacu munculnya entrepreneur baru yang akan ikut memajukan ekonomi daerah.
“Entrepreneurship menjadi salah satu jalan keluar untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat,” kata Anas.
Inovasi teknologi yang ditampilkan cukup beragam. Seperti kreasi mahasiswa Politeknik negeri Banyuwangi (Poliwangi) yang menciptakan paving berpori. Paving ini diklaim menjadi solusi banjir, sebab air yang jatuh ke paving dapat langsung menembus ke dalam tanah meminimalisasi air yang tergenang.
“Paving ini terbuat dari campuran semen dan kerikil yang diproses sedemikian rupa sehingga padat tapi memiliki pori-pori yang besar hingga air yang turus bisa langsung meresap ke tanah,” ucap Amdi Wahyu (19) salah satu mahasiswa Poliwangi.
Tak kalah inovatif, Siswa SMKN Darul Ulum Muncar menampilkan teknologi inovasinya berupa sepeda motor berbahan bakar gas LPG. Inovasi tersebut menggunakan bahan gas dari tabung LPG tiga kilogram dimana dengan gas tersebut bisa digunakan menempuh perjalanan sejauh lebih dari 200 kilometer.
Ada juga bidang teknologi inovasi hasil pertanian yakni pembuatan "nata de fish", prosesnya persis seperti nata de coco tapi tapi bahan baku air kelapa diganti dengan air rebusan ikan lemuru. Saat dikonsumsi tidak ada bekas rasa amis sama sekali. Nata de Fish ini sangat tinggi protein dan baik untuk anak-anak.
Beberapa inovasi teknologi lainnya seperti aplikasi untuk mematikan listrik lewat android yang dimiliki. Ada pula teknologi berupa baterai yang menggunakan air laut sebagai salah satu piranti pengganti cairan kimia di dalamnya. Lampu listrik yang bisa dimatikan dengan jalan meniup atau menepuk dengan teknologi berupa sensor yang dibuat oleh peserta dari kecamatan. Ada juga bagaimana kelor bisa dijadikan kapsul dan bermanfaat sebagai obat herbal yang kaya manfaat.
Sementara itu, pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko yang ikut membuka festival sempat berkeliling menyaksikan langsung berbagai inovasi teknologi yang dipamerkan.
“Inovasi- inovasi ini sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat, semoga ke depan akan semakin banyak inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Wabup Yusuf
Festival ini dijadwalkan berlangsung selama 4 hari, mulai 19 – 22 Juli 2017. Berbagai inovasi di bidang teknologi ditampilkan di 60 tenda booth yang ada. Termasuk inovasi milik kecamatan-kecamatan yang berjumlah 25 kecamatan, 10 SMK, 3 SKPD dan 1 perbankan. Tak ketinggalan, perguruan tinggi yang ada di Banyuwangi juga turut ambil bagian. *
sumber : http://lifestyle.liputan6.com/read/3029055/gali-potensi-pemkab-banyuwangi-gelar-festival-inovasi-teknologi
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan festival inovasi teknologi sengaja digelar dengan tujuan untuk menggali kreativitas dan inovasi baru yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat luas.
Anas mengatakan, inovasi teknologi sangat erat kaitannya dengan entrepreneurship. Sehingga diharapkan adanya pameran inovasi teknologi akan memacu munculnya entrepreneur baru yang akan ikut memajukan ekonomi daerah.
“Entrepreneurship menjadi salah satu jalan keluar untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat,” kata Anas.
Inovasi teknologi yang ditampilkan cukup beragam. Seperti kreasi mahasiswa Politeknik negeri Banyuwangi (Poliwangi) yang menciptakan paving berpori. Paving ini diklaim menjadi solusi banjir, sebab air yang jatuh ke paving dapat langsung menembus ke dalam tanah meminimalisasi air yang tergenang.
“Paving ini terbuat dari campuran semen dan kerikil yang diproses sedemikian rupa sehingga padat tapi memiliki pori-pori yang besar hingga air yang turus bisa langsung meresap ke tanah,” ucap Amdi Wahyu (19) salah satu mahasiswa Poliwangi.
Tak kalah inovatif, Siswa SMKN Darul Ulum Muncar menampilkan teknologi inovasinya berupa sepeda motor berbahan bakar gas LPG. Inovasi tersebut menggunakan bahan gas dari tabung LPG tiga kilogram dimana dengan gas tersebut bisa digunakan menempuh perjalanan sejauh lebih dari 200 kilometer.
Ada juga bidang teknologi inovasi hasil pertanian yakni pembuatan "nata de fish", prosesnya persis seperti nata de coco tapi tapi bahan baku air kelapa diganti dengan air rebusan ikan lemuru. Saat dikonsumsi tidak ada bekas rasa amis sama sekali. Nata de Fish ini sangat tinggi protein dan baik untuk anak-anak.
Beberapa inovasi teknologi lainnya seperti aplikasi untuk mematikan listrik lewat android yang dimiliki. Ada pula teknologi berupa baterai yang menggunakan air laut sebagai salah satu piranti pengganti cairan kimia di dalamnya. Lampu listrik yang bisa dimatikan dengan jalan meniup atau menepuk dengan teknologi berupa sensor yang dibuat oleh peserta dari kecamatan. Ada juga bagaimana kelor bisa dijadikan kapsul dan bermanfaat sebagai obat herbal yang kaya manfaat.
Sementara itu, pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko yang ikut membuka festival sempat berkeliling menyaksikan langsung berbagai inovasi teknologi yang dipamerkan.
“Inovasi- inovasi ini sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat, semoga ke depan akan semakin banyak inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Wabup Yusuf
Festival ini dijadwalkan berlangsung selama 4 hari, mulai 19 – 22 Juli 2017. Berbagai inovasi di bidang teknologi ditampilkan di 60 tenda booth yang ada. Termasuk inovasi milik kecamatan-kecamatan yang berjumlah 25 kecamatan, 10 SMK, 3 SKPD dan 1 perbankan. Tak ketinggalan, perguruan tinggi yang ada di Banyuwangi juga turut ambil bagian. *
sumber : http://lifestyle.liputan6.com/read/3029055/gali-potensi-pemkab-banyuwangi-gelar-festival-inovasi-teknologi
Langganan:
Postingan (Atom)